diwariskankepada penerusnya. Begitupun ketika Islam masuk ke Indonesia, musyawarah telah diadopsi dalam perbendaharaan perpolitikan Indonesia jauh-jauh hari sebelum orang Indonesia akrab dengan kata demokrasi. Hal itu tampak dalam potongan kalimat "permusyawaratan dan perwakilan" yang berada pada sila ke-4 Pancasila. Aktivitas PesertaJAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ISPI dan Duta Besar RI untuk Uzbekistan Sunaryo Kartadinata memberi gambaran tentang kerangka berpikir pendidikan untuk Indonesia Emas 2045. Ia menyebutkan, agar tercapai Indonesia Emas Indonesia harus meletakkan pendidikan dalam prioritas tertinggi."Seiring dengan ekonomi yang kuat, high employability dan dengan keadaan negara yang aman dan kokoh," kata Sunaryo, dalam Webinar Pendidikan Nasional dengan tema 'Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045' Kamis 7/5. Ia menjelaskan, Indonesia emas mestinya dihuni oleh bangsa inovasi, mempunyai daya adaptasi tinggi. Di satu sisi, kekuatan budayanya tetap berdiri kokoh dan memiliki daya tahan hidup secara global dengan bangsa lain di dunia."Maka, di sanalah peran pendidikan, yaitu membawa manusia Indonesia mencapai ke arah itu," kata Sunaryo dalam upaya mencapai Indonesia Emas, terdapat tujuh kondisi utama yang perlu dibangun dan dikokohkan. Ketujuh kondisi tersebut adalah misi pendidikan, keutuhan mindset pendidikan, strategi kebudayaan, pendidikan kehidupan nyata, karakter dan budaya damai, guru pemikir dan kepemimpinan pedagogis itu, Guru Besar UPI, Muhammad Ali mengatakan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 ada tiga kompetensi yang harus dimiliki manusia Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan berbagai perubahan di berbagai bidang yang sudah atau akan terjadi."Kompetensi yang dibutuhkan adalah kompetensi kognitif, yaitu higher order thinking skills HOTS, kompetensi psikomotor yaitu higher order skills HOS dalam menggunakan teknologi digital, kompetensi afektif yaitu memiliki karakter dan terakhir kompetensi survival yaitu kecakapan belajar sepanjang hayat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Nizam mengatakan arah kebijakan pemerintah saat ini berusaha menjawab tantangan untuk menjadi Indonesia Emas 2045. Ia menjelaskan, salah satunya adalah dengan pengembangan anak usia dini, afirmasi pendidikan, pemenuhan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, dan itu, ia menambahkan, arah kebijakan pemerintah juga menyentuh terkait pengelolaan dan penempatan guru, pembelajaran keterampilan abad 21, dan percepatan wajib belajar 12 tahun. Semua aspek tersebut tertera dalam strategi pemerintah untuk pemerataan pendidikan yang berkualitas RPJMN 2020-2024. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Dipundak adik-adik mahasiswa lah Indonesia emas 2045 itu ditentukan. Di saat itu lah, adik-adik sudah berada di usia produktif mengisi pembangunan Indonesia," ujar Indro dalam keterangannya Religiua, Nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas Lebih lengkapnya lagi ada di lagu mars PPK
menjaminmasyarakat Indonesia yang sejahtera. Kondisi dimana 40 % rakyat Indonesia masih hidup di ambang kemiskinan dengan pengeluaran sebesar 1,5 dolar Amerika per hari sangatlah memprihatinkan. Inilah hal-hal yang harus dibereskan sebelum demokrasi berjalan dengan baik di negara Indonesia. (Diamond, L, & Morlino, L. (2004).
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Di tahun 2045, satu abad kemerdekaan Indonesia, akan menjadi tahun emas untuk Indonesia, Indonesia Emas. Ini adalah visi besar Indonesia. Berikut adalah kutipan pidato Presiden Jokowi dalam pidato pertamanya setelah dilantik menjadi presiden untuk kedua kalinya tahun 2019. Pidato itu tentunya mempunyai dasar yang jelas. Para pakar memprediksi pada tahun 2030 Indonesia mengalami bonus demografi yaitu jumlah usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Tantangannya adalah Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusianya dengan matang. Untuk itu, dalam pembangunan yang berkelanjutan, Indonesia telah ikut menyepakati Sustainable Development Goals SDGs dengan fokus pada tujuan secara global peningkatan kualitas Indonesia Emas 2045 bisa dibentuk dengan ditingkatkannya kualitas pendidikan. Infrastruktur yang memadai dan kualitas pengajar yang merata bisa mendukung lahirnya Generasi Indonesia Emas 2045. Kualitas Sumber Daya Manusia tentunya bisa menunjang segala aspek kehidupan bangsa. Seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan fakta di lapangan menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia tergolong rendah dibanding dengan negara-negara maju. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Data dari UNESCO memaparkan, dalam 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 1996, ke-99 1997, ke-105 1998, dan ke-109 1999. Data statistik yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia 2000, Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dari data dan paparan statistik tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa kualitas pendidikan Indonesia sangat rendah. Persoalan yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia rendah adalah tidak meratanya kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak sekolah-sekolah di luar pulau Jawa yang masih tidak layak. Fakta membuktikan perguruan tinggi negeri yang termasuk kedalam perguruan tinggi negeri terbaik mayoritas terdapat di pulau Jawa. Selain itu juga kualitas pendidik yang masih rendah dan kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan global. Yang menyebabkan peta tujuan pendidikan di Indonesia menjadi tidak pendidikan menjadi sangat penting di zaman sekarang. Berkembangnya teknologi yang cepat, industry dan efek globalisasi menyebabkan Indonesia harus terus berbenah dalam pendidikan, kurikulum Indonesia harus sejalan dengan kebutuhan industry dan pasar, kualitas tenaga pendidik harus ditingkatkan, dan kualitas infrastruktus harus merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Indonesia untuk menyiapkan SDM nya agar sejajar dengan SDM global dan negara-negara majuFaktor pendidikan sangat penting dalam mengolah keuntungan bonus demografi. Pendidikan tentunya bukan persoalan yang mudah, ibarat benih yang ditanam sekarang akan dapat dituai buahnya dalam 10 hingga 20 tahun mendatang, Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus berkolaborasi untuk mewujudkan generasi emas 2045. Persoalan-persoalan yang komples tentunya lebih mudah apabila kita berkolaborasi, karenanya pendidikan yang bermutu harus terus diupayakan oleh semua pihak. Guru sebagai kunci, mereka adalah subjek agent of change, pelaku perubahan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang religius, cerdas, produktif, andal dan komprehensif melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang optimal terhadap peserta didiknya, sehingga tercipta generasi emas tahun hal ini selain guru juga dibutuhkan agen perubahan di kalangan pemuda yaitu Mahasiswa. Mahasiswa sebagai kaaum terdidik harus mampu membawa perubahan dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain bisa dengan profesi guru, mahasiswa selain profesi guru bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dengan melakukan riset-riset ilmiah, melakukan kajian-kajian strategis, dan peningkatan kualitas diri dengan berorganisasi merupakan elemet terpenting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas Berkelanjutan 2045. Mahasiswa sebagai insan intelektual diharapkan bisa melanjutkan tongkat estafet para pemimpin-pemimpin bangsa, menjadi professional di bidang masing-masing. Dengan kualitas mahasiswa yang mumpuni diharapkan selaras dengan kualitas bangsa Indonesia di masa mendatang. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaINFONASIONAL - Pemerintah telah menyusun peta jalan dengan visi "Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur". Menurut Ketua DPD, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, untuk mewujudkan hal itu perlu keberanian untuk mengoreksi kelemahan tata negara Indonesia, dengan cara meninjau ulang Amandemen Konstitusi yang dilakukan tahun 1999 hingga 2002 lalu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tahun 2045 akan menjadi momentum emas bagi Indonesia kelak karena di usia kemerdekaannya yang menginjak seratus tahun itu diprediksi kuat akan lahir banyak generasi produktif. Hal itu tentu menjadi potensi yang besar untuk melakukan serta meningkatkan pembangunan nasional di berbagai bidang, termasuk salah satunya adalah bidang senatiasa menjadi hal krusial dan fundamental bagi kehidupan manusia. Sehingga perlu ada perhatian khusus dan teliti dalam mengembangkannya, terlebih lagi di era digital yang serba mudah untuk disebarluaskan menyebabkan banyaknya hal-hal negatif yang dapat merusak nilai-nilai murni pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, perlu ada upaya preventif dan penanggulangan yang dilakukan secara kooperatif antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda bangsa permasalahan diatas, intinya tidak sedikit bahwa akar mula semua permasalahan itu adalah adanya beku pemikiran dan salah pemahaman. Baik itu terhadap pemahaman yang benar apalagi yang sesat dalam hal ini yang menjadi landasan dasar dalam menjalani semua aspek kehidupan adalah dasar negara Indonesia, yakni Pancasila. Sehingga dalam upaya mengembangkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia senantiasa perlu ada penanaman nilai-nilai Pancasila yang kuat sejak usia dini dan upaya revitalisasi nilai-nilainya guna menetralisisasi beberapa pemahaman yang bertentangan dengan Pancasila, seperti liberal dan radikal. Diantara nilai-nilai Pancasila yang begitu sarat akan makna adalah adanya kewajiban berpikir dan bersikap inklusif terbuka. Hal tersebut tercermin dari kehadiran Pancasila yang menjadi dasar negara sekaligus menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang masyhur dengan keanekaragamannya. Pancasila menjadi jawaban serta solusi yang tepat untuk menyelesaikan semua problematika sejak masa sebelum dan sesudah kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap butir silanya sangat jelas memberikan arti bahwa dalam berpikir dan bersikap itu diperlukan sifat inklusif. Mengutip dari halaman website Dinas Sosial Provinsi Riau terdapat tulisan yang menjelaskan bahwa inklusif berasal dari kata "inclusion" yang artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan, lawan katanya adalah ekslusif yang berasal dari kata "exclusion" artinya memisahkan atau mengeluarkan. Oleh karena itu, inklusif sering dimaknai oleh para generasi milenial sebagai sifat keterbukaan, tidak picik, dan bijaksana dalam berpikir maupun dari itu masyarakat yang inklusif dapat diartikan sebagai sebuah masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keragaman dan perbedaan serta mengakomodasinya ke dalam berbagai tatanan maupun infrastruktur yang ada di penelitian yang berjudul The Intelligence of Nations dikerjakan Lynn bersama sejawatnya David Becker untuk mengukur tingkat kecerdasan penduduk di tiap-tiap negara di dunia tahun 2022 yang dilansir dari hasilnya bahwa Indonesia menempati urutan 132 dari 203 negara di dunia yang diteliti dengan rata-rata IQ 78,49 dengan jumlah penduduk 279 juta data di atas, dapat dijadikan informasi dan evaluasi bagi bangsa Indonesia guna lebih mengembangkan kembali kualitas pendidikannya. Dalam hal ini sifat inklusif dalam berpikir serta bersikap perlu dipropagandakan untuk pengoptimalan dalam proses pengembangan pendidikan. Karena dengan memiliki sifat inklusif tersebut, setiap individu masyarakat dapat melepaskan ikatan-ikatan yang menyebabkan kejumudan dalam berpikir yang berimplikasi pada bersikap. Sehingga hasilnya diharapkan banyak kreasi dan inovasi yang tercipta dari seluruh masyarakat, terutama generasi muda. Kita ambil contoh dari jasa tokoh nasionalis yang berjuang mati-matian baik itu secara pemikiran maupun angkat senjata untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka semua mengerahkan segala usaha, baik itu secara aktif maupun pasif yang berlandaskan pemikiran yang inklusif serta agresif untuk mengusir para penjajah. Seperti contohnya, sang tokoh republik yang sangat terkenal dengan pemikirannya yang mendobrak dan melepaskan ikatan-ikatan pemikiran yang jumud serta memberikan pembaharuan-pembaharuan dalam konsep berpikir bagi masyarakat nusantara saat itu, yakni Tan pemikiran yang inklusifnya sangat memengaruhi terhadap pola pikir masyakat secara umum dan juga tokoh nasionalis yang lainnya secara khusus dalam upaya meraih kemerdekaan. Diantara pemikirannya lebih membahas tentang agama, marxisme, politik, dan pendidikan. Dua hasil karyanya yang sangat monumental adalah MADILOG dan GERPOLEK. Dalam aspek pendidikan, kita mengenal empat metode yang digagas berbeda dari Beliau. Yakni dialog, jembatan keledai, diskusi kritis, dan sosiodrama. Yang semua itu diterapkan di sekolah Sarekat Islam yang didirikan dari hasil pemikirannya yang kemudian diterapkan dalam metode pendidikan sekolahnya dapat membangkitkan semangat juang kemerdekaan secara daerah dan kemerdekaan dalam berpikir. Intinya sifat inklusif tersebutlah yang menjadikan seseorang dapat mengubah keadaan dan menyelesaikan setiap permasalahan dengan bijaksana. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya Penulis: Felicia Putri Hosana (Mahasiswi Universitas Sam Ratulangi, Juara IV dalam Lomba Karya Tulis dengan Tema "Kepemudaan" yang diselenggarakan Pers Mahasiswa Acta Diurna Fispol Unsrat) Tahun 2045 Indonesia diproyeksikan akan mencapai bonus demografi dan intelektual. Visi Indonesia Emas 2045 mungkin sudah tak asing di telinga beberapa masyarakat, mengingat acap kali di sampaikan oleh PandemiMerevisi Mimpi di Tahun 2045. Senin, 9 Agustus 2021 | 14:13 WIB. Oleh : Administrator. Dalam buku "Visi Indonesia 2045" yang disusun atas prakarsa Presiden Joko Widodo, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dan masuk sebagai kekuatan ekonomi lima besar dunia. Namun pandemi Covid-19 memaksa mimpi itu direvisi. hpVc.